Tuesday, November 20, 2018

Ngaturan penyambleh,,!!! Perempatan agung madangan kelod menjadi pusat upakara.

Pada dasarnya setiap banjar/desa memiliki adat-istiadat dan tradisi keagamaan masing-masing trutama yang ada dibali, tidak bisa terlepaskan dari spritual dan kesakralannya..
Seperti yang ada di banjar dinas madangn kelod, setiap satu tahun sekali dipastikan akan mengadakn upacara ngaturan penyambleh, upacara ini tepat pada hari tilem(bulan gelap) kalima,. Upacara ini berpusat pada perempatan agung madangan kelod, dimana masyarakat akan datang dan brkumpul pada titik ini. Para prejuru desa dan masyrakat akan mempersiapkan upacara keagamaan, berupa bebantenn pecaruan yang dibutuhkan pada upacara ngaturn penyambleh. Bebantenan ini dipersiapkan oleh masyrakat setempat dengan bergotong-royong dengan arahan dari kelian dan pemongmong pura(pemangku). Setelah banten-banten ini dipersiapkan di perempatan agung, maka kentongan banjar dibunyiakan untuk memulai upacara ngaturan penyamblehh, beberapa masyarakat akan menuju pura dalem untuk ngemedalan idha sesuwunan bhatara ringg(di)dalem,dan akan kemudian menuju keperempatan agung. Acara ini dimulai pada sore hri ktika matahari mulai terbenam.. Prosesi ini akan seperti iring-iringan sampai diperempatan agung disertai gambelan khas bali, sesampai diperempatan agung,banten-banten yang sudah dipersiapkan akan dipersembahkan oleh pemongmong pura(pemangku) trlebih dahulu disrtai jaba mantra. kemudian seorang pemngku akn menarikn se'ekor anak babi dan diikuti oleh bebrapa pemangku lainnya dihdapan idha bhatara yang sedang menari, seakan-akan anak babi ini diperebutkan. Teriakan beberapa dari warga yang sudah kerasukan disrtai mengerasnya suara gambelan seakan menabah aura magis pada upacara ngaturan penyambleh. dan pada akhir tarian ini,anak babii tersebut disembelih dan darahnya dipercikan menglilingi banten pecaruan.. Setelah keadaan mulai tenang kembali, barulah persembahyangan bersama dilaksanakan. Upacara ini akan bermakna menyomiakan bhuta(kala)menjadi dewa,dimana kejelekan pada unshur-unshur bhuta dihilangkan dan agar bisa memberikan keslamatan pada alam semesta beserta isinya.. Setelah prosesi upacara diperempatan agung ini selesai, kemudian idha bhatara akan melancaran(pergi) ke batas(tanggun) desa,seprti kelod(selatan),kangin(timur),kauh(barat),kaja(utara).setiap sampai di batas desa,masyarakat akan kmbali melaksankan prsembahyangan supya sluruh masyaraktnya bisa mendapatkan keslamatan. Setelah semua prosesi ini terlaksana barulah idha bhatara akan kembali kepura,kembalinya idha bhatara ke pura dalem mempertandai bahwa upacara ngaturan penyambleh berjalan lancar dan sudah selesai. Di pura dalem pemongmong pura dan prejuru desa akan mengaturkan banten penyineban, untuk nyineb idha bhatara ringg(di) gedong, dan kemudian masyrakat/pengiring akan kembali pulang kerumah masing-masing. Dan nantinya sampai satu tahun mendatang akan diadakan upacara kembali dengan tradisi yang sama.. Bila ada kesalahan dalam artikel ini mohon dikoreksi.. *mattur suksema*, smoga artikel ini bermanfaat...!!

No comments:

Post a Comment